Senin, 22 Agustus 2016

MENGHITUNG SUBNETTING

MENGHITUNG SUBNETTING
OLEH :CITRA RISKY SEPTIANA

A.   Kelas C
Sebuah kantor ingin membangun jaringan dengan 30 komputer dengan ip 192.168.1.20/27 . Untuk saat ini kita gunakan ip kelas C yang masih kita sering gunakan daripada kelas-kelas lainnya. Dan tentukan :
Subnet mask
Ip network
Ip broadcast
Ip start & ip end
JAWAB :
1.       /27 = 11111111.11111111.11111111.11100000 = 255.255.255.224
Untuk menjelaskan darimana asalnya tersebut kita pelajari lebih lanjut.

Untuk mengetahui berapa ip network , broadcast , ip start – end kita harus paham dan mengetahui jumlah blog per subnet. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :
·         Blok Subnet: 256 – 224 = 32, Jadi blok Alamat Subnet: 0,32,64,dst…

Akan tetapi kita hanya hanya akan menghitung di blok pertama karena dari soal hanya 30 komputer. Maka :

Untuk Ip 192.168.1.32 sudah masuk IP network Blog selanjutnya J . terimakasih
(FEBRIANTO, 2014)
B.    Kelas B
172.16.0.0/18. Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0). Penghitungan:
Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
Host Pertama
HostTerakhir
Broadcast
172.16.0.0
172.16.0.1
172.16.63.254
172.16.63.255
172.16.64.0
172.16.64.1
172.16.127.254
172.16.127.255
172.16.128.0
172.16.128.1
172.16.191.254
172.16.191.255
172.16.192.0
172.16.192.1
172.16.255.254
172.16..255.255
(luragung, 2015)
C.    Kelas A
10.0.0.0
kelas A (karena oktet pertama dalam range 1-126)
/16 = 255.255.0.0 = 11111111.11111111.00000000.00000000
Jumlah subnet = 2 pangkat 8 = 256
Jumlah Host per subnet = 2 pangkat 16 dikurangi 2 = 65.534 host
blok subnet = 256 dikurangi 255 = 1
jadi keseluruhan blok-nya = 0,1,2,3,4 sampai 255
lebih jelasnya sebagai berikut:
Blok Subnet prtama = 10.0.0.0
Blok Subnet ke dua = 10.1.0.0
Blok Subnet ke tiga = 10.2.0.0
Blok Subnet kempat = 10.3.0.0
sampai…
Blok Subnet ke 254 = 10.254.0.0
Blok Subnet ke 256 = 10.255.0.0 (FITRI, 2013)
D.   Super Subnetting
Supernetting adalah menggabungkan beberapa  network menjadi supernetwork. Hal ini biasanya dilakukan oleh kelas C yang membutuhkan host yang lebih besar lagi.
Untuk kelas C, ada beberapa aturan:
a.Jumlah blok harus merupakan perpangkatan 2, misal 16 (24).
b.Blok harus merupakan angka yang berkelanjutan atau berurut.
c.Byte ke-3 dari alamat pertama harus habis dibagi jumlah blok. Misal, jika ada 4 blok, maka byte ke-3 harus kelipatannya yakni 4, 8, 12, 16,20, dst.
Contoh:
1.Diinginkan membuat Supernetwork dari 16 blok kelas C. Berapakah Supernet Mask-nya?
Penyelesaian:
16 blok, berarti 24. Maka bit 1 sebanyak 4 buah diganti dengan 0 dari  default mask-nya sebagai berikut:
Default Mask: 255.255.255.0, biner: 11111111 11111111 11111111 00000000
Default Mask yang telah dirubah:      11111111 11111111 11110000 00000000
Maka Supernet Mask-nya adalah 255.255.240.0 (Free, 2012)
Supernetting merupakan kebalikan dari subnetting. Yaitu teknik penggabungan beberapa subnet.
Manfaat dari supernetting adalah :
–          Mempersingkat routing table sebuah router sehingga menghemat memori pada router tersebut.

Ada dua masalah yang saling berkaitan, antara pemberian suatu kelas alamat pada suatu lembaga. Pertama kelas alamat yang diberikan lebih kecil daripada jumlah host yang akan dihubungkan. Dan yang kedua sebaliknya, kelas alamat yang lebih besar dari host yang akan saling dihubungkan. Supernetting berkaitan dengan metode untuk memanipulasi alokasi alamat yang terbatas sedemikian sehingga semua host yang tersedia dapat dihubungkan ke jaringan. Jadi supernetting adalah menggunakan bit mask alamat asal untuk membuat jaringan yang lebih besar. (EMILIA, 2010)


DAFTAR PUSTAKA


EMILIA. (2010). Subnetting dan Supernetting. jakarta: emilianovianti.wordpress.
FEBRIANTO, D. (2014, 04 27). contoh soal dan perhitungan subnetting . Retrieved 08 22, 2016, from Selamat Datang Selamat Membaca: http://dwifebriantoadmojo.blogspot.co.id/2014/03/contoh-soal-dan-perhitungan-subnetting.html
FITRI, K. N. (2013). CIDR dan VLSM. semarang : zykaniyanisa.
Free, J. (2012, 01 01). PENGERTIAN SUBNETTING DAN SUPERNETTING. Retrieved 08 22, 2016, from A Plain Blog: http://jnaephy.blogspot.co.id/2012/01/subnetting-dan-supernetting.html
luragung. (2015). Cara Perhitungan Subnetting Pada Jaringan. jakarta: http://luragung.com/.

NAMA         :CITRA RISKY SEPTIANA
SEKOLAH    :SMK ISLAM 1 BLITAR

MOTTO       :JADILAH ORANG YANG BERGUNA 

tertarik dengan tulisan ini  klik disini

1 komentar:

abednego mengatakan...

👍🏻

Posting Komentar