MENGHITUNG SUBNETTING
OLEH :CITRA RISKY
SEPTIANA
A.
Kelas C
Sebuah
kantor ingin membangun jaringan dengan 30 komputer dengan ip 192.168.1.20/27 .
Untuk saat ini kita gunakan ip kelas C yang masih kita sering gunakan daripada
kelas-kelas lainnya. Dan tentukan :
Subnet
mask
Ip
network
Ip
broadcast
Ip
start & ip end
JAWAB
:
1. /27 =
11111111.11111111.11111111.11100000 = 255.255.255.224
Untuk
menjelaskan darimana asalnya tersebut kita pelajari lebih lanjut.
Untuk
mengetahui berapa ip network , broadcast , ip start – end kita harus paham dan
mengetahui jumlah blog per subnet. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :
· Blok Subnet: 256 – 224 = 32, Jadi blok
Alamat Subnet: 0,32,64,dst…
Akan
tetapi kita hanya hanya akan menghitung di blok pertama karena dari soal hanya
30 komputer. Maka :
Untuk
Ip 192.168.1.32 sudah masuk IP network Blog selanjutnya J . terimakasih
B.
Kelas B
172.16.0.0/18. Analisa: 172.16.0.0
berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0). Penghitungan:
Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah
banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4
subnet
Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana
y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet
terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet
berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah
0, 64, 128, 192.
Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
|
Host Pertama
|
HostTerakhir
|
Broadcast
|
172.16.0.0
|
172.16.0.1
|
172.16.63.254
|
172.16.63.255
|
172.16.64.0
|
172.16.64.1
|
172.16.127.254
|
172.16.127.255
|
172.16.128.0
|
172.16.128.1
|
172.16.191.254
|
172.16.191.255
|
172.16.192.0
|
172.16.192.1
|
172.16.255.254
|
172.16..255.255
|
C. Kelas A
10.0.0.0
kelas A (karena oktet pertama dalam
range 1-126)
/16 = 255.255.0.0 =
11111111.11111111.00000000.00000000
Jumlah subnet = 2 pangkat 8 = 256
Jumlah Host per subnet = 2 pangkat 16
dikurangi 2 = 65.534 host
blok subnet = 256 dikurangi 255 = 1
jadi keseluruhan blok-nya = 0,1,2,3,4
sampai 255
lebih jelasnya sebagai berikut:
Blok Subnet prtama = 10.0.0.0
Blok Subnet ke dua = 10.1.0.0
Blok Subnet ke tiga = 10.2.0.0
Blok Subnet kempat = 10.3.0.0
sampai…
Blok Subnet ke 254 = 10.254.0.0
Blok Subnet ke 256 = 10.255.0.0 (FITRI, 2013)
D. Super Subnetting
Supernetting adalah menggabungkan
beberapa network menjadi supernetwork.
Hal ini biasanya dilakukan oleh kelas C yang membutuhkan host yang lebih besar
lagi.
Untuk kelas C, ada beberapa aturan:
a.Jumlah blok harus merupakan
perpangkatan 2, misal 16 (24).
b.Blok harus merupakan angka yang
berkelanjutan atau berurut.
c.Byte ke-3 dari alamat pertama harus
habis dibagi jumlah blok. Misal, jika ada 4 blok, maka byte ke-3 harus
kelipatannya yakni 4, 8, 12, 16,20, dst.
Contoh:
1.Diinginkan membuat Supernetwork dari
16 blok kelas C. Berapakah Supernet Mask-nya?
Penyelesaian:
16 blok, berarti 24. Maka bit 1
sebanyak 4 buah diganti dengan 0 dari
default mask-nya sebagai berikut:
Default Mask: 255.255.255.0, biner:
11111111 11111111 11111111 00000000
Default Mask yang telah dirubah: 11111111 11111111 11110000 00000000
Maka Supernet Mask-nya adalah
255.255.240.0 (Free, 2012)
Supernetting merupakan kebalikan dari
subnetting. Yaitu teknik penggabungan beberapa subnet.
Manfaat dari supernetting adalah :
– Mempersingkat routing table sebuah
router sehingga menghemat memori pada router tersebut.
Ada dua masalah yang saling berkaitan,
antara pemberian suatu kelas alamat pada suatu lembaga. Pertama kelas alamat
yang diberikan lebih kecil daripada jumlah host yang akan dihubungkan. Dan yang
kedua sebaliknya, kelas alamat yang lebih besar dari host yang akan saling
dihubungkan. Supernetting berkaitan dengan metode untuk memanipulasi alokasi
alamat yang terbatas sedemikian sehingga semua host yang tersedia dapat
dihubungkan ke jaringan. Jadi supernetting adalah menggunakan bit mask alamat
asal untuk membuat jaringan yang lebih besar. (EMILIA, 2010)
DAFTAR PUSTAKA
EMILIA. (2010). Subnetting
dan Supernetting. jakarta: emilianovianti.wordpress.
FEBRIANTO, D. (2014, 04 27). contoh soal dan perhitungan
subnetting . Retrieved 08 22, 2016, from Selamat Datang Selamat Membaca: http://dwifebriantoadmojo.blogspot.co.id/2014/03/contoh-soal-dan-perhitungan-subnetting.html
FITRI, K. N. (2013). CIDR dan
VLSM. semarang : zykaniyanisa.
Free, J. (2012, 01 01). PENGERTIAN
SUBNETTING DAN SUPERNETTING. Retrieved 08 22, 2016, from A Plain Blog:
http://jnaephy.blogspot.co.id/2012/01/subnetting-dan-supernetting.html
luragung. (2015). Cara
Perhitungan Subnetting Pada Jaringan. jakarta: http://luragung.com/.
SEKOLAH :SMK
ISLAM 1 BLITAR
1 komentar:
👍🏻
Posting Komentar