Rabu, 10 Agustus 2016

ANALISIS ORJINALITAS PROYEK

ANALISIS ORJINALITAS PROYEK
OLEH:CITRA RISKY SEPTIANA
A.    Gagasan orisinil terintegrasi
Strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa berarti suatu perencanaan yang  berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu dengan menggunakan pendekatan pada kegiatan atau aktivitas siswa. Dalam standar proses pendidikan, pembelajaran didesain untuk membelajarkan siswa. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan kata lain, pembelajaran ditekankan atau berorientasi aktivitas siswa (PBAS). (arifin, 2012)
Dalam konteks sistem informasi, sistem terintegrasi (integrated system) merupakan sebuah rangkaian proses untuk menghubungkan beberapa sistem-sistem komputerisasi dan software aplikasi baik secara fisik maupun secara fungsional. Sistem terintegrasi akan menggabungkan komponen sub-sub sistem ke dalam satu sistem dan menjamin fungsi-fungsi dari sub sistem tersebut sebagai satu kesatuan sistem.
Sistem terintegrasi merupakan tantangan menarik dalam software development karena pengembangannya harus terus mengacu pada konsistensi sistem, agar sub-sub sistem yang sudah ada dan tetap dimanfaatkan secara operasional masih tetap berfungsi sebagaimana mestinya baik ketika proses mengintegrasikan sistem maupun setelah terintegrasi. Tantangannya adalah bagaimana merancang sebuah mekanisme mengintegrasikan sistem-sistem tersebut dengan effort paling minimal – bahkan jika diperlukan, tidak harus melakukan refactoring atau re-developing lagi sistem-sistem yang sudah ada. (Prihanto, 2009)
B.     Otonomi tim kerja
Desain kerja – Kategori desain kerja termasuk variabel-variabel seperti kemerdekaan dan otonomi, kesempatan menggunakan aneka keahlian dan bakat, kemampuan menyelesaikan pekerjaan atau menciptakan produk, dan mengerjakan tugas atau proyek yang punya dampak signifikan atas orang lain. Tim Self-Managed Work – Tim Problem-Solving sudah ada di jalur yang benar, tetapi mereka tidak beranjak jauh dalam hal pelibatan pekerja dalam proses pembuatan keputusan yang berhubungan dengan suatu pekerjaan. Kekurangan ini mendorong eksperimen dari tim yang benar-benar otonom yang tidak hanya bercorak problem-solving melainkan juga menerapkan penyelesaian dan punya kewenangan penuh atas hasil-hasilnya. (Baso", 2011)
Tim khusus
Yaitu badan otonom yang terpisah dari organisasi, seringkali berkedudukan di lokasi yang jauh. Tim ini bertugas untuk berkonsentrasi pada tugas-tugas tertentu dan membentuk tim yang fleksibel, independent, dan tangguh untuk mengejar hasil optimal. (ridwan, 2011)
C.    Investigasi kelompok secara kolaboratif
Siswa secara kolaboratif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dalam bentuk lembar kerja siswa. Setiap anggota kelompok saling membantu dan bertanggung jawab atas keberhasilan anggotanya. Setiap anggota kelompok menyimpulkan, merenungkan kembali apa yang telah diberikan untuk menyiapkan tes individu. Setelah diperiksa semua nilai individu Menurut Kokom Komalasari, (2010 : 62) model pembelajaran kooperatif meliputi Kepala bernomor, skrip kooperatif, tim siswa kelompok prestasi, berpikir berpasangan berbagi, model jigsaw, melempar bola salju, tim TGT, kooperatif terpadu membaca dan menulis, dan dua tinggal dua tamu.  (EDUCATION, 2011)
Investigasi kelompok secara filosofis beranjak dari paradigma konstruktivis, yakni terdapat suatu situasi yang di dalamnya para siswa berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dengan berbagai informasi dan melakukan pekerjaan secara kolaboratif untuk menginvestigasi suatu masalah, merencanakan, mempresentasikan serta mengevaluasi kegiatan mereka.
Aunurrahman (2005) mengemukakan bahwa pendapat diatas memberi penekanan pada eksistensi investigasi kelompok sebagai wahana untuk mendorong dan membimbing keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya mengenai keterlibatan siswa dalam pembelajaran sebagai bentuk partisipasi belajar siswa.
Desain program pembelajaran berdasarkan metode investigasi kelompok menurut Sharan dan Sharan (1994) terdiri dari 6 (enam) tahap, sebagaimana dijelaskan dalam tabel 2 tentang tahap-tahap yang dilakukan dalam metode investigasi kelompok di bawah ini. (Hermawan, 2012)

DAFTAR PUSTAKA

arifin. (2012, 11 11). Setrategi Pembelajaran Yang Berorientasi Pada Aktivitas Siswa. Retrieved 08 11, 2016, from kumpulan makalah : http://arifin-kumpulanmakalah.blogspot.co.id/2012/11/setrategi-pembelajaran-yang_4.html
Baso", s. s. (2011, 10 26). The Power Of JUJU. Retrieved 08 11, 2016, from KELOMPOK DAN TIM KERJA: http://syamsulshaleh.blogspot.co.id/2011/10/kelompok-dan-tim-kerja.html
EDUCATION, C. O. (2011, 08 12). chemistry education. Retrieved 08 11, 2016, from PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DAN PEMBELAJARAN KELOMPOK: http://cucunuryani.blogspot.co.id/2011/08/pembelajaran-individual-dan.html
Hermawan, R. (2012). INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MAHASISWA TERHADAP MATERI PERKULIAHAN. surabaya: ruswandi.wordpress.
Prihanto, R. (2009, 05 22). Rizky Prihanto. Retrieved 08 11, 2016, from Konsep Sistem Terintegrasi : http://rizky.prihanto.web.id/2009/05/konsep-sistem-terintegrasi.html
ridwan. (2011, 04 16). Ridwan. Retrieved 08 11, 2016, from Menerapkan Bekerja dalam tim: http://ridwanjuli.blogspot.co.id/2011/04/menerapkan-bekerja-dalam-tim.html


NAMA            :CITRA RISKY SEPTIANA
SEKOLAH     :SMK ISLAM 1 BLITAR

MOTTO          :JADILAH ORANG YANG BERGUNA 
TERTARIK DENGAN TULISAN SAYA KLIK DISINI

0 komentar:

Posting Komentar